Lompat ke konten
Beranda » Cara Ternak Burung Murai Bagi Pemula

Cara Ternak Burung Murai Bagi Pemula

Baru-baru ini banyak hal yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengisi waktu luang saat pandemi Covid 19 menyerang salah satunya adalah dengan memelihara binatang.

Selain memang karena hoby dan untuk mengisi waktu luang, memelihara binatang bisa dijadikan sebagai ladang bisnis dengan diperjual belikan atau di ternak.

Sebut saja para kicau mania yang saat ini lagi booming ternak burung Murai. Karena harga jualnya yang tinggi dan mudah dilakukan, hal ini merupakan peluang bisnis yang patut di coba.

Pengertian Burung Murai

Burung Murai adalah burung pemakan serangga yang memiliki ukuran badan sedang sekitar 14 – 15 Centimeter dengan ciri-ciri memiliki ekor yang Panjang, kepala berwarna hitam dan dada yang berwarna kuning.

Burung murai memiliki suara kicauan yang sangat indah jadi tak jarang burung ini sering jadi rebutan bagi para penghoby kicau mania. Burung ini juga sering dijadikan pilihan dalam kontes kicau mania.

Burung Murai bereproduksi dengan cara bertelur, burung ini bisa menghasilkan 3-4 telur sekali kawin. Dan membutuhkan waktu 12-14 hari agar telur tersebut menetas setelah dierami.

Di alam bebas burung murai bereproduksi dalam waktu tertentu, tergantung habitat masing-masing. Sedangkan di penangkaran burung murai bisa bereproduksi 6-8 kali dalam setahun.

Langkah-langkah Ternak Burung Murai Bagi Pemula

Buat Kandang Khusus

Sebelum memulai ternak burung murai, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kandang untuk ternak, cari lokasi yang jauh dari keramaian orang karena keramaian itu bisa mengganggu proses ternak.

Buatlah kandang dari kayu dengan dilapisi ram besi agar udara dan sinar matahari bisa menembus kandang. Buat dengan ukuran Panjang 2 meter, lebar 80 cm dan tinggi 2 meter, jangan membuat kandang terlalu besar karena kandang yang besar bisa menguras tenaga burung murai untuk terbang.

Didalam kandang siapkan kotak berukuran 15X20 cm untuk bertelur dan siapkan ranting untuk burung murai hinggap.

Pilih Indukan yang Unggul

Pilihlah Indukan Murai batu yang memiliki kondisi sehat dan tidak cacat agar anak yang dihasilkan berkualitas. Untuk membedakan murai jantan dan betina dengan cara melihat secara fisik.

Umumnya ekor murai jantan lebih Panjang dari murai betina, bulu coklat di dada murai jantan lebih gelap dari pada murai betina dan ukuran kepala murai jantan lebih besar dari pada murai betina

Proses Reproduksi

Umumnya dalam 1 kandang ternak bisa di masukkan 1 jantan dan 3 betina karena burung murai bersifat poligami. Sebelum memasukkan murai jantan kedalam kandang, masukkan lebih dulu murai betina selama seminggu untuk pengenalan lingkungan baru.

Kemudaian masukkan murai jantan dalam 1 kandang tetapi murai jantan tetap diletakkan di dalam sangkar, proses ini bisa disebut penjodohan. Hal ini dilakukan agar murai jantan tidak langsung menyerang murai betina. Setelah 1 minggu lepaskan murai jantan dari sangkar agar murai jantan dan murai betina bisa mulai proses reproduksi.

Perawatan Anak Murai

Setelah telur di erami selama 12 – 14 hari dan menetas, pisahkan anak murai dari indukannya setelah 1 minggu, hal itu dilakukan agar indukan bisa melakukan proses reproduksi lagi. Anakan murai bisa kita suapi dengan bubur bayi atau pur yang sudah dilebur dengan air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sponsor topwisata.info